EDAN!! POLISI “KACAUKAN” SUASANA MALAM NATAL DI OESAPA KOTA KUPANG

Diposting oleh On 12.26 with No comments

Pasang Iklan
Iluatrasi Anggota Polri
Anggota Polisi (Rajawali ) Polres Kupang Kota (Polresta) Kupang mengacaukan suasana damai malam Natal, 25 Desember 2015 sekitar pukul 02.30 wita dini hari di Gang Mandala Rt 30/Rw 10 Kelurahan Oesapa Kota Kupang hingga puluhan warga yang menjadi  korban harus dirawat.
Ketua Rt 30/Rw 10 Kelurahan Oesapa, Mince Dethan Mandala mengungkapkan, tindakan anarkis oknum anggota polisi  rajawali hingga puluhan korban harus babak belur dan sebagian korban harus mendapat perawatan sangat serius tersebut sangat tidak terpuji. Pasalnya, tindakan premannisme yang dilakukan anggota Polisi sangat membabi buta tanpa melihat atau mendengar penjelasan dari Ketua RT.
“Mereka datang dengan sangat anarkis dan ketika kejadian itu saya sementara lagi tidur begitu dan saya dengar bunyi pukul tiang listrik ketika saya keluar saya liat polisi Rajawali itu semua sudah main pukul dan tendang seluruh warga yang ada di jalan,” ungkap Ketua Rt 30 itu kepada wartawan di kediamannya, Jumat 25 Desember 2015, pukul 14.30 wita.
Salah satu korban Lucky Detan
Menurut Mince, yang menjadi korban dari Preman Nisme anggota tersebut bukan anak muda laki – kali saja tetapi beberapa perempuan yang tidak tahu masalah ikut dikecik. “Mereka datang sangat anarkis. Saksi sangat banyak anak saya dan beberapa korban lainnya itu semua korban salah sasaran. Dan yang lucunya salah satu korban cekikan anggota polisi Margareta Scott Mandala istri dari salah satu Anggota TNI Kristian Riundungan tapi suaminya dibilang sebagai provokator sehingga suami dari Margareta juga menjadi korban hingga bajunya robek. Ketika kejadia istrinya di cekik Kritian lagi tidur dan ada yang memberitahu dia kalau istri

nya di cekik polisi. Ketika dia keluar untuk bertanya malah dia sendiri juga ikut jadi korban mereka robek bajunya dan di bawa ke Polresta Kupang dengan alasan Anggota TNI yang menjadi provokator masalah ini,” katanya.
Mince mengatakan, enam orang yang di tahan di Polresta Kupang tersebut  yang diduga sebagai pelaku pembakaran Pos Lantas Oesapa malam itu adalah korban salah tangkap karena dari keenam korban tersebut diantara anaknya yang bernama Lukas Detan (Lucky) ketika kejadian tersebut tidak tahu masalah.
“Meraka datang langsung main pukul dan ironisnya lagi mereka mengeledah rumah orang dengan brutal untuk mencari pelaku hingga ke dalam rumah kamar mandi dan kamar tidur warga. Semua rumah warga di satu persatu mereka masuk tanpa ada permisi atau minta ijin lagi dari pemilik. Ini artinya tindakan ini adalah tindakan Premannisme oleh Anggota Polisi. Seharusnya Polisi itu tugasnya menjaga, melayani dan mengayomi masyarakat bukan berbuat kekerasan terhadap warga,” ungkap Mince.
Ditegaskan, Luky putranya yang sudah babak belur di hajar polisi  hingga mengalami pembekakan dan sobekan di bagian wajah dan masih ditahan di Polres Kupang adalah salah tangkap. Maka dari itu apabila pihak kepolisian tidak melepaskan seluruh korban masalah ini kita akan laporkan ke Propam.
“Kalau polisi tidak lepas semua korban termaksud anak saya, masalah ini saya akan lapor ke Propam karena seluruh korban termasuk anak saya itu adalah korban salah tangkap,” tegas Mince.
Sementara itu Kapolres Kupang AKBP Budi Hermawan, saat di konfirmasi wartawan terkait kasus tersebut, Jumat 25 Desember 2015 di Pos Polisi Oesapa sekitar pukul 09.30 wita. Ia mengatakan masalah ini masih dalam peyelidikan lebih lanjut. (*hayer) 

Sumber :  zonalinenews
.
Pasang Iklan .
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Flores Post