Johny G Plate, Banggar, Komisi XI DPR RI |
FLORES POST - Jakarta – Anggota Komisi XI Johny G Plate mengungkapkan
pemerintah perlu membuat roadmap untuk mengatasi pola gali lubang tutup lubang
anggaran. Roadmap ini bertujuan untuk menjaga manajemen Barang Milik Negara
(BMN) sebagai underlying asset guna penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) ketika suatu saat jatuh tempo. Keutamaan lain dalam manajemen BMN ini
adalah supaya tidak bergantung pada Surat Berharga Negara (SBN) baru untuk
menutup hutang lainnya.
“SBN jatuh tempo ditutup dengan penerbitan SBN baru. Sampai
kapan kira-kira proses ini akan berlangsung seperti ini,” ungkap Johny saat
rapat kerja dengan Menteri Keuangan di DPR, Senin (23/5).
Perlu diketahui bahwa tahun ini pemerintah menerbitkan SBN
kurang lebih senilai Rp 565 triliun. Penerbitan SBN baru itu untuk menutupi SBN
jatuh tempo 2016 sebesar Rp 228,499 triliun dan kebutuhan SBN baru Rp 327
triliun.
Posisi hutang Indonesia berada di 27% dari Gross Domestic
Product (GDP) equivalent Rp 3.265,5 triliun. Angka tersebut terdiri dari
pinjaman dalam dan luar negeri sebesar Rp 750,16 triliun, dan SBN yang
mendominasi total utang negara sebesar Rp 2.513,36. Kendati dinilai politisi
dari Fraksi NasDem ini masih relatif aman namun pemerintah harus tetap menjaga
utang negara atau SBN.
“Untuk kebutuhan penerbitan-penerbitan baru SBN tadi
terlepas ini hanya berisiko asas pemanfaatan saja tetapi ini implikasi reputasi
negara sangat tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Johny Plate menjelaskan bahwa BMN role over
kali ini hanya pemberitahuan saja. Artinya bukan persetujuan baru karena ini
hanya role over yang sudah dilakukan empat tahun lalu tahun 2012 kecuali
apabila ada BNN baru yang membutuhkan persetujuan.
Narasumber : Johny G Plate, Banggar, Komisi XI DPR RI
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Flores Post