Ilustrasi Brimob |
FLORES POST - Kepala Satuan (Kasat) Brimob Polda NTT, Kombes Pol Dadang Raharja
menjelaskan, aksi perusakan terhadap Pospol Fatululi berawal dari salah
paham antara anggota Shabara Polres Kupang Kota dengan anggota Brimob di
tempat pesta syukuran, Selasa malam. Saat itu seorang anggota Brimob
sempat dipukul.
"Saya mengetahui peristiwa ini sehingga saya berupaya untuk
koordinasi dengan Polsek Kelapa Lima, Sabhara dan Polres Kupang Kota,
memfasilitasi anggota yang salah paham. Namun hingga sekitar pukul 12.00
Anggota Polres tidak datang hingga anggota (Brimob, Red) turun ke Pos
Polisi Fatululi dan terjadilah," kata Raharja, Rabu (7/10/2015).
Menurut dia, anggota Brimob tidak melakukan penyerangan ke Pospol.
"Itu bukan penyerangan. Karena polisi tidak datang, maka anak-anak
nekad melakukan perusakan. Ini terjadi karena anggota salah mengambil
keputusan. Namun masalah ini sudah diselesaikan oleh Bapak Kapolda NTT
dan ini menjadi pembelajaran bagi anggota," katanya.
Dadang Raharja membantah informasi yang menyebutkan jumlah anggota
Brimob yang datang ke Pospol Fatululi kemarin sampai 60 orang.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Budi Hermawan juga mengakui masalah itu
terjadi karena adanya salah paham antara anggota Polri di acara pesta
syukuran di Kelurahan Kayu Putih, Kupang. Ditanya mengenai nama anggota
yang menurut informasi memukul anggota brimob, Budi mengaku tidak tahu.
"Kasus ini sudah diselesaikan oleh pak Kapolda secara internal," demikian Budi Hermawan
Baca Juga Berita Terkait >>>Kapolda NTT Akui Anggotanya Arogan
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Flores Post