PILGUB NTT: Siapa Pemimpinnya?

Diposting oleh On 23.25

Pasang Iklan
Logo KPU
Momentum pemilihan gubernur dan wakil gubernur sudah di hadapan panggung demokrasi seluruh masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemilihan gubernur dan wakil gubernur  NTT akan diselenggarakan 2 tahun lagi. Namun hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap pasangan calon kandidat bersama seluruh komponen penyelenggara pilkada, bahwa proses pemilihan kepala daerah harus dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sebagaimana yang telah tercantum dalam BAB II Pasal 2 Bagian Kesatu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Meskipun agenda pesta demokrasi masyarakat NTT masih lama dilaksanakan, tetapi proses seleksi dari masyarakat sebelum memilih sudah dimulai dari sekarang. Hal ini terbukti, meskipun belum ditetapkan sebagai calon, bakal calon sudah mulai menunjukkan diri, melakukan sosialisasi lewat media cetak, media online, spanduk, hingga proses pendekatan secara langsung (blusukan). Hal yang perlu diingat, bahwa sudah saatnya seluruh masyarakat NTT harus memiliki kesadaran secara penuh untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif atau menciptakan budaya politik partisipan. Mulai saat ini masyarakat harus ikut terlibat dalam setiap diskusi politik, komunikasi politik, agar menciptakan kualitas pemimpin NTT yang lebih baik. Kualitas gubernur dan wakil gubernur NTT periode selanjutnya yang lahir dari kesadaran dan kualitas politik seluruh masyarakat NTT. Tentu ruang-ruang diskusi politik itulah yang harus diciptakan dan dibuka oleh setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT serta segenap komponen penyelenggara pilkada NTT tahun 2018.

Harapan Masyarakat NTT

Peran dan kebebasan masyarakat seyogianya terjadi dalam memilih pemimpinnya, tetapi hal yang paling penting adalah di saat masyarakat punya kebebasan, maka wujudkanlah mimpi dan harapan semaksimal mungkin dengan memilih pemimpin-pemimpin jujur, berintegritas, ideal, visioner serta mampu mewujudkan cita-cita bangsa, terutama demi kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi seluruh masyarakatnya. Selain itu, NTT juga membutuhkan pemimpin yang tegas untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Di samping peraturan dan undang-undang, pemahaman akan sebuah kebijakan juga sangat diperlukan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa tujuan utama dari proses pilkada adalah mewujudkan pemerintahan daerah yang lebih baik. Pilkada merupakan evaluasi rakyat secara langsung terhadap pemimpin daerahnya. Pemimpin yang berhasil akan dipertahankan, sebaliknya jika tidak sesuai harapan maka tidak dipilih lagi pada pilkada selanjutnya (ditumbangkan secara paksa jika sangat diperlukan dan masyarakat memilih pemimpin baru untuk harapan lebih baik). Harapan seluruh masyarakat NTT saat ini dapat diformulasikan oleh setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk meningkatkan daya tawar dan kepercayaan masyarakat terhadap mereka. Tentunya masyarakat menginginkan agar calon gubernur dan wakil gubernur periode selanjutnya (setidaknya) mampu mewujudkan dua hal pokok, “kesejahteraan dan keadilan”. Rancangan serta strategi politik setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT harus mampu menarik perhatian dan menggairahkan seluruh masyarakat dengan merumuskan agenda-agenda kampanye yang bernilai kesejahteraan dan keadilan. Strategi tersebut harus berinovasi dengan pola yang berbeda sekaligus menyentuh aspirasi dan kebutuhan masyarakat NTT saat ini. Setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur harus menunjukkan dan menyakinkan bahwa masyarakat tidak akan diberikan harapan serta janji-janji palsu, tetapi sebaliknya yaitu harapan yang nantinya diimplementasikan melalui setiap agenda dan program kerja yang akan dijalankan oleh siapapun yang dipilih serta dipercayakan oleh seluruh masyarakat NTT.
Persoalan lain yang juga menjadi catatan kritis, adalah membangkitkan rasa optimis  untuk setiap bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT dan segenap komponen penyelenggara pilkada, bahwa di tengah kekecewaan sebagian masyarakat selama ini terhadap pemimpin yang selalu ingkar janji (tidak sesuai yang diharapkan) namun harapan lebih baik dari masyarakat tetap tinggi dan terus mengalir. Hal ini terbukti ketika beberapa bakal calon melakukan proses pendekatan dan respon masyarakat NTT cukup besar. Harapan tersebut adalah sebuah impian yang tidak akan pernah pupus selagi keinginan dan kebutuhan masih ada. Harapan akan terus berlanjut untuk lebih baik dan semakin baik, seiring dengan dinamika kehidupan. Di tengah tingginya sebuah harapan dan menipisnya kepercayaan, masih ada peluang besar untuk calon-calon pemimpin yang bisa memberikan harapan lebih baik. Hal yang paling konkrit dan nyata saat ini, bahwa seluruh masyarakat provinsi NTT berharap proses pemilihan gubernur dan wakil  melahirkan pemimpin yang lebih baik, akan tetapi  jika harapan itu tidak disertai dengan pilihan yang baik, cerdas dan berintegritas maka sia-sia. Jangan berharap menemukan pemimpin yang baik kalau memilihnya dengan cara yang tidak baik. Masyarakat harus cerdas dan pintar dalam memilih. Memilih pemimpin bukan karena sembako, uang, popularitas bahkan bukan memilih karena perkoncoan. Memilihlah karena pilihan kita membawa harapan masyarakat lebih baik. Harapan agar gubernur dan wakil gubernur NTT yang berintegritas dan bermartabat.


Yoseph Oktavianus
Pengurus Pusat PMKRI Periode 2016-2018
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno-Jakarta


.
Pasang Iklan .
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »