Menitik air mata,
mengalir membasahi pipi,
Jernih bagaikan butiran embun pagi ,
yang berkilauan diterpa sinar matahari.
Air Mata,
menghapus riasan indah di wajah
menghanyutkan rasa karena kedukaan
membuat hati menjadi lara akan kesedihan
Air
Mata,
terus menetes untuk kesekian kalinya.
Apakah yang terjadi?
Apakah tak pantas dicintai?
Berharap, namun tak bisa dimiliki?
Air Mata,
terus-terusan menetes
Apakah karena cinta?
Hingga air mata ini tak ada
henti-hentinya?
Tidak!!
Air Mata,
air mata yang mengalir
tak terbayangkan betapa beratnya.
Ternyata semuanya Nampak begitu suram
Hingga akupun tak berdaya.
By
: Dethy Diung
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Flores Post