Belu Masuk Jalur Merah HIV/AIDS

Diposting oleh On 15.57 with No comments

Pasang Iklan
ATAMBUA -- Kabupaten Belu sudah masuk ‘jalur merah’ penyebaran HIV/AIDS di hampir sebagian besar kecamatan di daerah itu. Data pada Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Belu menunjukkan bahwa dari hasil identifikasi  total penderita sudah mencapai 572 orang dari usia 20 tahun hingga 49 tahun.

Ketua KPA Belu, Taolin Ludovikus, BA, mengungkapkan hal ini pada  workshop HIV/AIDS yang diselenggarakan Lembaga Advokasi dan Penelitian (LAP) Timoris di Aula Betelalenok, Atambua, Selasa (29/11/2011). Workshop diselenggarakan dua hari (29-30 November) dengan  narasumber Veronika Ata, S.H, dan pembicara dr. Andre dari RSU Atambua dan Denimars Sailana dari YTAB Kupang.

Taolin mengungkapkan, persoalan HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Belu sudah sangat mengkhawatirkan. KPA Belu dari waktu ke waktu akan terus melakukan kampanye kepada masyarakat agar selalu waspada. Langkah lain yang dilakukan adalah mendekati warga yang teridentifikasi terkena virus HIV untuk memeriksakan kesehatannya di rumah sakit. Dari data yang ada di KPA Belu, ujar Taolin, tergambar bahwa virus HIV ini menyerang usia produktif termasuk ibu rumah tangga.

“Untuk usia 20-29 tahun tercatat 225 orang, usia 30-39 tahun tercatat 146 orang, usia 40-49 tahun tercatat 477 orang. Sementara untuk kategori pekerjaan, yang kita catat ibu rumah tangga sebanyak 161 orang, wiraswasta mencapai 52 orang, PSK sebanyak 48 orang dan tukang ojek 45 orang. Ini menunjukkan bahwa penyebaran virus ini sudah sangat mengkuatirkan,” jelasnya.

Taolin yang juga wabup Belu ini meminta semua pihak di Belu dari berbagai elemen untuk sama-sama membantu memberikan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS. Tokoh masyarakat dan tokoh adat ke depan akan diberikan pelatihan soal langkah-langkah sosialisasi yang bisa memberikan penyadaran kepada  warga untuk menghindari seks bebas termasuk penyalahgunaan narkoba.

Direktur LAP Timoris, Hipol Mawar, mengungkapkan, kegiatan workshop HIV/AIDS ini berangkat dari keprihatinan lembaga itu terhadap persoalan HIV/AIDS di Belu. Dari data yang ada di KPA Belu menunjukkan warga yang menderita sudah mencapai 572 penderita, ini karena yang bersangkutan dengan kesadaran sendiri memeriksakan kesehatannya. Meski begitu, kat  Hipol, masih cukup banyak penderita yang sesungguhnya berbaur dengan masyarakat lainnya.

“Workshop HIV/AIDS ini selain kita selenggarakan dalam rangka hari AIDS tanggal 1 Desember tapi juga menggugah masyarakat Belu untuk menyadari bahwa bahaya HIV/AIDS sudah di depan mata. Belu sudah masuk jalur merah sehingga tidak ada alasan untuk kita berpangku tangan. Mari kita semua bahu membahu ikut bertanggung jawab menyelamatkan generasi Belu,” tegas Hipol.

sumber pos kupang
.
Pasang Iklan .
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Flores Post