Mantan Bupati Manggarai Tutup Usia

Diposting oleh On 02.10 with No comments

Pasang Iklan
RUTENG, Mantan Bupati Manggarai, Frans Dulla Burhan, menghembuskan nafas terakhir di RSUD Ruteng, Senin (28/11) sekira pukul 16.30 Wita.
Jenasah disemayamkan di Rowang, Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong.

Ribuan pelayat memadati rumah duka. Bupati Manggarai, Christian Rotok, pimpinan DPRD, Muspida, pimpinan SKPD, para PNS, anggota keluarga dan ribuan warga lain menyaksikan memberi pengormatan kepada mantan orang nomor satu di Manggarai itu.

Burhan menghembuskan nafas terakhir di RSUD Ruteng setelah menjalani masa perawatan selama lima hari.

Belakangan ini almarhum sering keluar masuk rumah sakit karena kondisi kesehatan yang kian menurun. Tampak juga sejumlah anggota keluarga sibuk membangun tenda dan langsung dipadati pelayat yang datang dari berbagai arah. Pelayat juga berasal dari Maggarai Timur dan Manggarai Barat serta tamu-tamu lain.

Mantan orang nomor satu di Manggarai dua periode ini meninggal dalam usia 74 tahun. Almarhum juga meninggalkan empat orang anak yakni Maria Agustina Burhan, Hendrikus AD Burhan, Theresia Ira Burhan dan Aleksander F. Burhan.

Jenasah alamarhum sesuai rencana akan dimakamkan di pekuburan keluarga di belakang kediaman pribadi di Rowang, Kelurahan Waso.

Tampak anak-anak dan anggota keluarga almarhum dalam suasana duka yang mendalam. Mereka berada di sekeliling jenasah almarhum yang dikenal tegas pada prinsip itu.

Burhan memimpin kabupaten Manggarai dua periode yakni tahun 1978-1988 atau selama sepuluh tahun.

Sebelum menjadi bupati, Burhan juga menjabat beberapa jabatan penting di Provinsi NTT seperti Karo Ekonomi dan Sekwan DPRD NTT. Dia juga pernah menjadia anggota MPR RI, DPR RI dan beberapa jabatan lain.

Adik kandung almarhum, Agustinus Ch. Dulla mengatakan, almarhum semasa hidupnya terkenal dengan sikap tegas dan prinsip.

"Segala keputusan atau sikap yang diambil sama sekali tidak terpengaruh oleh situasi, disiplin sangat tinggi karea itu prinsipil dan disiplin juga dibawa dalam kehidupan keluarga," kata Gusti-demikian sapaan Agustinus Ch. Dula.

Prinsip hidup tersebut, lanjut Bupati Manggarai Barat ini, dibawa semasa menjadi orang nomor satu di Kabupaten Manggarai sebelum dimekarkan.

"Dia (almarhum) sangat disiplin dan punya prinsip. Alamarhum dalam mengambil keputusan selalu tegas dan tidak terpengaruh oleh situasi," katanya.

Almarhum juga, kata Gusti, selalu menjadi panutan dalam kehidupan keluarga sebab jarang sekali membuat kesalahan.

Dia juga mengatakan, ada banyak hal yang ditinggalkan almarhum terutama di Kabupaten Manggarai Barat pasca pemekaran yakni perhatian dalam sektor pertanian yang sangat tinggi.

Sehingga munculnya sentra-setra produksi pertanian seperti pembukaan lahan sawah di Kecamatan Lembor, Terang dan lainnya.

"Banyak hal yang dia tinggalkan selama menjadi bupati Manggarai, terutama di Manggarai Barat," ujar mantan Wabup Mabar ini. Dijelaskan Gusti, dalam keluarga mereka ada 15 orang anak pasangan Dominikus Burhan dan Matrona Dulla. (Timex)
.
Pasang Iklan .
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Flores Post